legalisasi dokumen di kedutaan belanda (part: legalisasi buku nikah)

(Negara tujuan: BELANDA)

Sekedar berbagi bagaimana cara megurus legalisasi dokumen di kedutaan belanda, untuk keperluan menyusul suami yang bekerja di belanda.

*)Bagi yang ingin mengurus sendiri tanpa melalui biro

Kondisi:
1. suami sudah lebih dulu kerja dan tinggal disana (WNI tentunya)
2. status pekerjaan suami adalah high skilled employee
3. kami sudah menikah tetapi belum memiliki anak

Semua dokumen yang akan dilegalisasi harus dalam terjemahan bahasa inggris atau belanda. Kecuali kalau dokumen yang dimiliki sudah dalam 2 bahasa (bahasa indonesia dan inggris). Kalo masih bahasa indonesia semua, HARUS/WAJIB diterjemahkan oleh penerjemah tersumpah (sworn translator) yang direkomendasikan oleh kedutaan belanda (kalau asal-asalan, dokumen TIDAK AKAN diterima di kedutaan belanda). Kalau tidak salah, biaya untuk menerjemahkan adalah Rp 150.000,- per lembar dokumen (mahal yaaa) dan lamanya proses terjemah sekitar 3 hari kerja.

Alamat Kedutaan Belanda di Indonesia:

Jalan HR Rasuna Said Kav.S-3
Jakarta 12950
Indonesia

Phone(+62) 21-5248200
Fax(+62) 21 5200734

Opening hours
Senin-Kamis: pkl. 08.00-16.00
Jumat: pkl. 08.00-14.00

Dokumen yang harus dimiliki:
1. Akte kelahiran & fotokopi
2. KTP WNI & fotokopi
3. Buku nikah & fotokopi

Buku nikah yang sudah diterjemahkan (kalo buku nikah sekarang sih sudah 2 bahasa, jadi ga masalah) di legalisasi di kementerian agama (untuk agama islam). Namun sebelumnya, buku nikah yang sudah diterjemahkan harus difotokopi (jumlah kopian sesuai kebutuhan). Lalu buku nikah suami-istri dan kopiannya dilegalisasi atau legalisir di KUA tempat mengeluarkan buku nikah. Biaya legalisasi sih, biasanya se-ridho-nya :D. Barulah kita lanjut melegalisasi di Kementerian Agama. (pastikan semua data di dalam buku nikah TIDAK ADA yang salah ketik atau bahkan SALAH).

Alamat Kementerian Agama Indonesia:

Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam
Kementrian Agama Republik Indonesia
Bagian Kepenghuluan (Lantai 7)
Jalan MH. Thamrin Nomor 6 Jakarta Pusat 10700
Telp:021-3920245 (Bagian Kepenghuluan) dan 021-3811429 (Bagian Tata Usaha)
Fax: 021-3920449

Syarat legalisasi buku nikah di kementerian agama:
1. Buku nikah asli dan fotocopy yang sudah dilegalisasi di KUA tempat dikeluarkan buku nikah
2. KTP pemohon dan fotocopy (karna sebelum ke lantai 7, KTP ditahan sebagai indentitas tamu di Kementerian Agama), jika suami mewakilkan istri atau sebaliknya, maka harus ada surat kuasa dari yang bersangkuta mengenai legalisasi ini.
3. Siap-siap materai 6 ribu (min 2 buah).

Kalo pejabatnya lagi ada, lamanya waktu legalisasi ini hanya sekitar 30 menit. Kalo lagi ga ada biasanya disuruh balik lagi lain hari. Dan biaya legalisasi juga se-ridho-nya.

Sekedar share untuk akte kelahiran, saya membuat kutipan keduanya karena kebetulan nama orang tua saya di akte salah. Beruntung karena akte lama saya keluaran tahun 1986 (belum 2 bahasa). Penggantian akte baru harus dilakukan di dinas kependudukan catatan sipil (disdukcapil) yang mengeluarkan akte kelahiran. Jadi kalau akte lahir dibuat dipapua, maka jika ingin diganti, harus ke disdukcapil papua. Waktu itu saya ngurusnya di disdukcapil jl. Pejambon.

Syarat-syarat penggantian akte lahir (jika ada kesalahan pada akte, jika hanya ingin diterjemahkan, biasanya disdukcapil bersangkutan tidak mau):
1. Akte kelahiran lama pemohon (asli dan fotocopy)
2. Surat/Buku nikah kedua orang tua (asli dan fotocopy)
3. Akte kelahiran kedua orang tua (asli dan fotocopy)
4. Siap-siap materai 6 ribu (1 aja kali ya)
5. KTP pemohon (asli dan fotocopy)

Di disdukcapil tempat saya mengurus, lamanya kepengurusan sekitar 7 hari kerja. Biaya yang dibutuhkan kalau tidak salah sekitar Rp 35.000,- (biaya ini tercantum di daftar yang dipajang di dinding belakang loket pembayaran).

Karena ngurus keperluan yang di atas juga gak sehari jadi, jadi bersambung dulu...

Next: Legalisasi Dokumen di Kementerian Hukum dan HAM

16 comments:

Anonymous said...

yang di legalisasi di KUA dan kementrian agama itu fotokopi terjemahan dan terjemahan asli ya? untuk fotokopi hasil terjemahan secukupnya itu kira kira berapa kali ya? 1, 2 atau 3 kali? terima kasih sebelumnya

putri said...

Buku nikah dilegalisasi di kua tpt buku nikah dikeluarkan (legalisasi buku nikah terjemahan asli dan fotokopi sbg arsip).. sy waktu itu 3 atau 4 fotokopi utk masing2 dokumen yg dibutuhkan karna masi ada legalisasi di kemenag, kemenhumkam, kemenlu, dan kedutaan belanda... hehehe... sama sama... semoha lancar legalisasinya...

Anonymous said...

terimakasih banyak ya mbak putri :)

putri said...

Sama sama..... hehehehe....

Anonymous said...

Mbak Putri,

Mau nanya donk, saya agak bingung tentang legalisasi ini. Di Website kedutaan belanda sepertinya yang diminta legalisiran itu adalah akta-akta aselinya gitu??
Masak iya sih? buku nikah mau dicap sebelahmananya lagi? akter kelahiran juga sudah dilaminating? gimana donk?

Atau maksudnya yang diminta adalah fotokopiannya yang dilegalisir?
Saya perlu ngurus untuk anak, artinya buku nikah (2x, satu suami, satu istri), dan akta kelahiran anak.. kebetulah buku nikah dan akte dua-duanya sudah bilingual, jadi tidak usah diterjemahkan lagi.. (gitu kan ya??)

Thx untuk advisenya yaaa....
:)
Salam,
Yuni

putri said...

Iya dong yg aslinya. Kalo akta2, legalisasinya di halaman belakang aktenya, klo buku nikah ntar dihalaman paling belakang ditempel berkas legalisasi. Kalo di kedutaan belanda, semua akte yg udah bilingual bhs indo dan inggris ga hrus dterjemah lg k bhs belanda.

Aduh sebaiknya akta2 mah ga usah dilegalisasi.. saya pernah waktu itu buka legalisasi akta suami, tapi dibdg, tpt lain ga tau, itu pun hasil lepasannya jadi lecek gitu, byk lecet kecil2

Atau coba tlp kedutaan belanda, tnya aja klo ud dilaminating gmn... tlp jg kemenkumham dan kemenlu... kan sblm k kedutaan belanda harus legalisasi di dua kementerian tsb....

putri said...

Maaf maksudnya akte2 ga usah dilaminating, klo laminatingnya dibuka malah jd cacat aktenya.... *maaf lagi puasa, ga konsen :D*

Anonymous said...

hehe.. iya.. laminasi ama legalisasi emang susah.. :p

Kalau gak dilaminasi takutnya gampang rusak..
lagian kan jelas-jelas udah surat resmi, dengan blanko khusus, cap & tandatangan pejabat udah jelas.. Lain lagi kalau akta kelahiran kayak dari australi punya temen yang anaknya lahir disana, cuma prin-prinan di kertas A4 80gsm biasa, tanpa cap atau tandatangan apapun, itu mah jelas perlu legalisasi biar terbukti sah-nya..
:(

Sori jadi curhat, abis bete juga kalau dari daerah musti ngurus legalisasi ini kudu ke jakarta, pilihan berat: calo mahal vs tiket pesawat juga mahal..

Thanks ya Mbak Putri..
Salam..


ps. kayaknya aku ke catatan sipil aja lagi, bikin salinan akta kelahiran baru aja, daripada buka laminatingan (pasti rusak kayaknya, jenis laminatingannya yng press tea).. mudah2an bisa..

putri said...

Sy juga skrg ga berani laminasi surat2/akte2 penting... trauma harus buka laminasi... hehehe... jd surat/akte2 yg sy punya skrg disimpen aja di map yg agak bagus biar ga lecek... hehehehhee....

Semangat ngurus2nya ya mbak... semoga lancar... aamiin

Anonymous said...

Wah pas hari ini mau cari tau proses utk legalisasi buku nikah langsung nemu blog ini, thanks banget mbak Putri. :)
Jadi buku nikah yg sekarang gk perlu ditranslate ya,
Yg saya masih bingung, buku nikah yg kan udh resmi dari KUA & kemenag, kita masih perlu ke KUA & Kemenag utk cap legalisasi?
Oh sy kira cuma butuh legalisasi Kemenham +Kemenlu + kedutaan Belanda(seperti proses legalisasi akte kelahiran yg sy baru urus sebelum ini).

Buku nikah kan ada 2 (suami+istri) itu dihitung 1 paket atau masing2 jadi 26 euro x2? Fotokopi gk perlu dilegalisasi juga kan? Klo iya dicharge 26 euro/kopi jugakah?

Mohon infonya yaa, thanks

Anonymous said...

Wah pas hari ini mau cari tau proses utk legalisasi buku nikah langsung nemu blog ini, thanks banget mbak Putri. :)
Jadi buku nikah yg sekarang gk perlu ditranslate ya,
Yg saya masih bingung, buku nikah yg kan udh resmi dari KUA & kemenag, kita masih perlu ke KUA & Kemenag utk cap legalisasi?
Oh sy kira cuma butuh legalisasi Kemenham +Kemenlu + kedutaan Belanda(seperti proses legalisasi akte kelahiran yg sy baru urus sebelum ini).

Buku nikah kan ada 2 (suami+istri) itu dihitung 1 paket atau masing2 jadi 26 euro x2? Fotokopi gk perlu dilegalisasi juga kan? Klo iya dicharge 26 euro/kopi jugakah?

Mohon infonya yaa, thanks

putri said...

Aduhhh maaf bgt br buka blog lg... Maaf bgt... Utk agama Islam, buku nikah harus dilegalisasi juga. Waktu itu saya hanya melegalisasi buku nikah suami.. Into tahapannya:

1. Buku nikah suami di foto kopi 3 rangkap, kemudian hasil fotokopian di legalisasi di kua tempat dikeluarkannya buku nikah.

2. Hasil kopian tsb (beserta persyaratan lainnya yg ud sy tulis di halaman ini) di bawa ke kementriaan agama untuk dilegalisasi...

3. Setelah beres dr kemenag, lalu dilegalisasi lagi di kemenkumham, kemenlu, dan kedutaan belanda...

Untuk legalisasi buku nikah di kemenkumham, kemenlu dan kedutaan belanda, cukup buku nikah suami, yg asli.

putri said...

Biaya legalisasi itu per dokumen mbak.... Ga ada paket2an... Hehehe...

kumaro said...

Haloo mbak Putri..

di blog2 tentang legalisasi akte kelahiran sering disebut bahwa keduataan besar Belanda hanya mau melegalisasi dokumen yang umurnya kurang dari 5 tahun. Apakah ini berlaku juga untuk buku nikah?

makasih mbak Putri...

Penerjemah Tersumpah said...

Great info. Saya link ke situs saya.

Buku Nikah Aspal said...

makasih banyak artikelnya